Senin, 27 Februari 2012

PENDIDIKAN KARAKTER, DALAM
DUNIA PENDIDIKAN
oleh; Mohammad Ali
Ada suatu perkembangan menarik mengiringi hiruk pikuk ujian nasional tahun 2010 kemaren , yakni keinginan dari berbagai pihak untuk segera memberikan perhatian serius pada pendidikan karakter. Paling tidak ada ICMI dan Depdiknas yang telah melontarkan gagasan ini ke media massa. Ini adalah solusi mendasar. Tampa pembagunan karakter positif di sekolah, maka selamanya UN akan menjadi problem di negri ini. Dipatok angka standart minimal kelulusan 0,001 persen pun tidak ada jaminan untuk lulus seratus persen. Kelulusan nol persen biasanya disebabkan beredar jawaban salah pada saat ujian nasional berlangsung. Dan ini hanya bisa terjadi di sekolah yang terjangkit penyakit tidak percaya diri kolektif, sekolah yang telah mengabaikan pendidikan karekter dalam proses pembelajarannya. 
Jika pendidikan karakter akan menjadi pilihan, pemerintah juga harus berani mengambil langkah fundamental sebagai konsekuensinya. Salah satunya adalah dengan meninjau ulang kurikulum saat ini yang dirasa terlalu berat. Gunanya adalah untuk memberi ruang yang cukup bagi masuknya pendidikan karekter. Dengan padatnya beban materi dan jam pelajaran sekarang ini, akan sangat sulit pendidikan karakter diberlakukan. Katakanlah sekadar untuk membangun kultur sekolah saja, kemungkinan akan dibutuhkan konsentrasi selama tiga bulan pertama ini guru sudah terbebani dengan berbagai materi pelajaran, peluang untuk membangun kultur akan hilang. Padahal, jika sekolah gagal dalam menanamkan kultur di tiga bulan pertama, praktis sekolah tersebut akan kehilangan banyak waktu untuk mengurus masalah-masalah di bulan-bulan berikutnya. Maslah-masalah itu timbul dari ketidak disiplinan para siswa, karena mental mereka yang belum terbentuk. Peraturan yang disusun hanya akan menjadi penghis dinding-dinding sekolah, tanpa memberikan makna apapun dalam mewujudkan kultur sekolah yang  positif. Bahkan bagi sebagian siswa, sebuah peraturan ada hanya untuk dilanggar.
Menumbuhkan pendidikan karakter tentu saja bertujuan untuk menumbuhkan karakter positif. Dengan pendidikan karakter, setiap dua sisi yang melekat pada setiap karakter hanya akan tergali dan terambil sisi positifnya saja. Sementara itu, sisi negatifnya akan tumpul dan tidak berkembang.
 Untuk mencapai tujuan terbentuknya karakter positif di atas, maka pendidikan karakter tidak bisa terlepas dari nilai-nilai tentang benar dan salah. Agama adalah sumber nilai yang paling utama, yang harus dikenalkan kepada anak dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan karakter tersebut.  Sebab agamalah yang akan membuat seseorang merasa jijik dengan korupsi, bukan jijik dan benci terhadap para pihak yang gigih memerangi korupsi. Agamalah yang akan membuat anak-anak kita merasa jijik dengan maksiat, bukan jijik dan benci terhadap para pihak yang memberantas kemaksiatan.
PENDIDIKAN SATU
Mengenal Karakter
Apa karakter itu?  1
Sosok pribadi yang berkarakter itu tak hanya cerdas lahir dan batin, tetapi juga memiliki kekuatan untuk menjalankan suatu yang di pandangnya benar dan mampu membuat orang lain memberikan dukungan terhadap apa yang di jalankan nya tersebut.
Dengan modal seperti itu, seorang yang berkarakter kuat akan mudah mewarnai dunia. Dia dianggap sebagai pemimpin bagi oarang-orang di sekelilingnya.
Contoh karakter 3
Kita sering mendapati kenyataan bahwa seorang anak yang di usia kecilnya dikenal sebagai anak yang rajin beribadah, hidupnya teratur, disiplin menjaga waktu dan penampilan, serta taat terhadap kedua orang tuanya, namun setelah sekian lama berpisah dan bertemu dengannya di usia dewasa, kita tidakmendapati sifat-sifat yang pernah melekat diusia kecilnya itu. Sebaliknya, kita melihat bahwa sifatnya sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Jangankan suara adzannya terdengar dipengeras masjid, datang kemasjid untuk beri badah saja sudak tidak lagi.
Bisakah Karakter di Bentuk 5
jika karakter merupakan seratus persen turunan dari orang tua, tentu saja karakter tidak bisa dibentuk. Ia merupakan bawaan lahir seseorang. Namun jika gen hanyalah salah satu faktor pembentuk karakter, kita akan meyakini bahwa karakterbisa dibentuk sejak kecil, orang tualah yang akan memiliki peluang paling besar dalammembentuk karakter anak. Orang tua disini bisa dimaknai secara genetis yakni orang tua kandung, atau orang tua dalam arti yang lebih luas, seperti orang-orang dewasa yang berada di sekeliling anak dan memberikan peran yang berarti dala kehidupan anak.
Bisakah Karakter di Ubah 9
Ini pertanyaan yang sulit. Jika karakter diartikan sebagai bahasa asalnya, yakni charassein, tentu sangat sulit diubah, karakter oarang yang pemberani akan sulit diubah menjadi penakut atau pengecut. Demikian juga karakter lembut akan sulit berubah menjadi kasar.
Namun jika mnilik bahwa karakter dapat dibangun atau dibentuk, ia pasti bisa di ubah. Sebab, pembangunan dan pembentukan itu sendiri sejatinya adalah perubahan. Hanya saja, jika bangunan itu adalah bangunan yang kokoh, butuh waktu yang lama dan energi yang tidak sedikit untuk mengubahnya. Beda dengan bangunan yang tidak permanen yang menggunakan bahan-bahan rapuh, maka mengubahnya pun akan lebih cepat dan mudah. Tetapi karakter bukanlah sesuatu yang mudah di rubah,. Sebab, secara bahasa saja, karaktersudah memiliki makna sulit di ubah. Jika sesuatu itu mudah di ubah, ia bukanlah karakter. Mungkin saja ia hanya sifat, sikap, pandangan, pendapat atau pendirian.
Cukup membentuk karakter dengan perintah dan larangan 10
Sebagai orang tua merasa cukup dengan menerapkan pemerintah dan larang yang ketat untuk membentuk karakter anak.dengan perintah dan larangan yang banyak dan sering, lama-lama seorang anak akan terbiasa dengannya dan terbentuk karakternya. Inilah anggapan yang paling umum yang diyakini oleh para orang tua. Akibatnya, hari-hari mereka dirumah dipenuhi dengan perselisihan dengan anak. Sebab ternyata, anak tak kunjung mengerti kemauan orang tua. perlu dimengerti bahwa perintah dan larangan adalah bagian yang sangat kecil dalam upaya pembentukan karakter. Perintah dan larangan hanya bantuan sederhana dalam menolong anak untuk melakukan kebaikan dan menghindari kesalahan.
Hal pertama yang paling penting sesungguhnya adalah menanamkan kesadaran kepada seorang anak tentang suatu kebaikan. Sebagai contoh kecil , anak perlu tahu mengaa membuang sampah harus pada tempatnya. Anak juga harus tahu mengapa dia harus membenci perilaku malas membuang sampah pada tempatnya. Anak harus sadar dan paham akan hal ini, jika orang tua ingin menanamkan membuang sampah pada tempatnya ini sebagai karakter anak.
Bekal Minimal yang Harus Dipersiapkan Oleh Orang Tua 14
Man yazya’, yahsyud. “ siapa yang menanam, pasti mengetam”, inilah yang harus kita pegang. Kalau kita ignin mendapatkan sesuatu, harus ada upaya yang kita lakukan untuk memperolehnya. Jangan sampai kita membiyarkan diri kita hanya dipenuhi dengan angan-angan dan ke inginan. Jangan sampai membiarka diri untuk tidak mendapatkan apa-apa dari yang kita impikan tersebut. Itu adalah tindakan bodoh. Sebab, alam raya ini diciptakan Allah untuk kita demi kelangsungan hidup kita tinggal bagaimana kita melakukan upaya agar alam memberikan dukungan kepada keinginan kita.     
PENDIDIKAN KE DUA
Membangun Keberanian dan Ketabahan
Keberanian dan ketabahan adalah modal utama bagi setiap oarang untuk medapatkan kesuksesan. Setinggi apapun cita-cita ditetapkan, jika tidak didukung oleh keberanian dan ketabahan, ia akan berubah menjadi khayalan belaka. didalalm kehidupan sehari-hari,  segala keinginan seseorang pasri akan dihadapkan pada kendala-kendala. Boleh jadi kendala itu sebenarnya ringan-ringan saja. Tetapi, kendala itu akan menjadi penghancur kehidupan karena jiwa yang lemah.
Keyakinan 19
Keyakinan adalah pilar penyangga utama keberanian dan ketabahan. Inilah unsur pling panting dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Keyakinan yangpaling uatama adalah keyakinan terhadap aturan agama untuk kehidupan manusia. Orang yang ingin hidup selamat di duniadan akhirat harus berpegang teguh terhadap agama. Sementara itu agama bertumpu pada keyakinan. Segala kesalahan manusia akan di ampuni dengan kasih sayang dan kemurahan Allah, namun tidak bagi kesalahan dalam bentuk keyakinan. Penyakit keyakinan di sebut syirik. Dan syirik adalah dosa yang tidak terampuni kecuali tobat yang sungguh-sungguh dari pelakunya. Ini semua menunjukkan betapa keyakinan adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan ini.
a)      Keyakinan yang lahir dari kesadaran 22
Keyakinan yang kokoh adalah keyakinan yang lahir dari kesadaran, bukan sekedar warisan. Dalalm membangun akidah yang sahih kepada para sahabat, Rasulullah SAW. Melaluinya dengan penyadaran ini. Yang pertama kali adalah pengadaran terhadap hakikat kehadiran manusia. Dengan bimbingn langsung dari Allah, dimulailah penyadaran melalui lima ayat pertama dalam surat Al-Alaq, dalam ayat tersebut, manusia diberi tahu bahwa ia adalah mahluk ciptaan Allah.
b)      Contoh Aplikasi Keyakinan dalam Keseharian
1.      Biasakan anak untuk selalu mengucapkan kata-kata optimistis 25
2.      Biasakan anak untuk selalu melakukan perencanaan dengan baik 33
3.      Latihlah anak untuk terbiasa dengan orang tua 33
4.      Latihlah anak berani meminta teman untuk berhenti malakukan sesuatu yang berbahaya 34
5.      Latihlah anak untuk berani meminta tolong pada orang lain 35
Harapan 36
Dalam perjalanan kehidupan sesorang harapan adalah kehidupan itu sendiri. Orang yang sedang menderita sakit yang sangat parah, jika ia masih memiliki harapan untuk hidup, dokter pun akan bersemangat untuk mengobatiny. Yang terpenting ia mempunyai peluang untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya sesuai dengan harapan sembuh yang ia miliki.
a)      Aplikasi harapan dalam kehidupan sehari-hari 38
Ad-dunya mazra’atul akhirat, “ dunia adalah ladang akhirat.siapa yang banyak menanam kebaikan di ladang ini, ia akan menikmati hasilnya kelak di akhirat.ini adalah prinsip memaknai hidup yang sangat indah, yang di ajarkan islam.
Man yazra’ yahsyud, “siapa menanam, pasti ngetam”. Berbeda dengan prinsip yang pertama yang lebih menekankan pada masa panen di kehidupan setelah mati, prinsip ini menekankan panen yang diraih dalam jangka yang pendek. Bisa dalam hitungan tahun, bulan, minggu, hari, bahkan jam.
Ketekunan 40
Sifat berikutnya berkaitan dengan keberanian dan ketabahan adalah ketekunan. Salah satu ciri oarang yang tabah adalah tekun. Ia tidak mudah menganggap dirinya gagal, dan segera berpindah dari satu pekerjaan kepekerjaan lain. Banyak orang menginginkan kesuksesan. Namun, kesuksesan takkunjung menghampiri dirinya hanya karena ia terlalu mudah menganggap dirinya gagal. Baru beberapa hari merintis usaha baru, ia sudah ingin pindah kepada usaha yang lain. Padahal, orang-orang sukses kebanyakan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memejukan usaha yang mereka geluti.
Dalam menumbuhkan kekuatan anak dibutuhkan
1.      Permainan 41
2.      Pekerjaan 41
3.      Rekreasi  43
4.      Belajar  44
5.      Ketulusan 45


Kesetiaan 46
Sifat lain yang terkait dengan keberanian adalah kesetiaan. Dalam bentuk apapun, kesetiaan sangat membutuhkan keberanian. Dan di sisi yang lain, kesetiaan adalah penyumbang terbesar tumbuhnya keberaniaan. Orang yang setia terhadap sesuatu akan tumbuh keberaniannya untuk membela dan melakukan perlindungan. Dengan modal kemampuan yang terbatas sekalipun, orang yang setia akan nekat untuk melakukan perlawanan terhadap bahaya yang mengancam kesetiaan.
Media pendidikan didalam ruamah yang bisa digunakan untuk melatih anak menumbuhkan kesetiaannya bisa kita jumpai ragam-ragamnya, di antaranya adalah sebagai  berikut:
1.      Merawat hewah dan memelihara tumbuhan 48
2.      Mengajak setiap orang dalam permainnan 49
3.      Melakukan pembelaan 50
PENDIDIKAN KE TIGA
Membangun Kemampuan Mengendalikan Diri
Dalampembahasan dalampengendalian diri, para ilmuan barat memasukkan sabar dan syukur sebagai salah satu elemen penyangga didalamnya. Seolah-olah meraka ingin mengatakan bahwa inti pengendalian diri ada pada dua kata lain. Demikianjuga dengan islam . islammengajarkan kepada kita bahwa jika seseorang telah akrab dengan dua sifat ini, derajat orang tersebut dikatakan sebagai ahli surga. Betapa tidak, didunia saja mereka selalu mendapatkan surga. Ketika ia mendapatkan musibah, ia bersabar. Dan itu membahagiakannya. Tatkala mendapatkan nikmat, ia bersyukur. Itu juga membahagiakannya. Itulah surga baginya. Kepada orang seperti ini, Rasulullah menyatakan ketakjubannya sebagai ungkapan yang terdapat dalam salah atu hadisnya yang mulia.
Bebrapa tindakan yang bisa dilatihkan untuk menumbuhkan kemampuan mengendalikan diri pada anak di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Jauhkan anak dari sumpah serapah 54
Sumpah serapah adalah bukti ketidak mampuan seseorang dalam mengendalikan duiri.
2.      Tetapkan “ hari bebas keluhan” 60
jika kita mau jujur menghutung lebih banyak mana keluhan atau pujian syukur yang keliar dari mulut dan pikiran kita dalam satu hari, tentu kita akan menemukan betapa jauh perbedaan jumlahnya.
3.      Beri anak kesempatan untuk membaca fenomena 63
langkah ini bertujuan untuk menumbuhkan empati anak. dengan diberi kesempatan untuk mengamati langsung sebuah fenimena, kita mengharapkan anak bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. persaan inilah yang akan kita gunakan untuk mengendalikan anak agar tidak terjerumus dalamkesalahan yang sama dengan orang yang di amatinya.

4.      Buatlah pengumuman pagi 66
salah satu prinsip pendidikan karakter adalah kepedulian terhadap prestasi non akademis anak, terutama di bidang perilaku dan sifat positif. oarang tua atau sekolah kebenyakan menaruh perhatian yang meraka berikan untuk prestasi akademis seperti nilai-nilai dalam rapor. tang kaplah dan temukanlah anak ketika mereka sedang berbuat baik. inilah inti dari prinsip ini.
5.      lakukan latihan-latihan seperti
a.       budaya suka berbagi 69
b.      sabar dalam antrian 70
c.       membatasi jumlah jam menonton televisi  72
d.      membuat jadwal harian  77
PENDIDIKAN KE EMPAT
Menumbuhkan Sikap Adil dan Bijaksana
Dalam termenologi islam, “adil” bisa di maknai dengan “ meletakkan sesuatu pada tempatnya”. adil bukanlah sama rata sama rasa. keadilan adalah kemampuan seseorang dalam menyikapi suatu perkara sesuai dengan kondisi objeknya, sehingga sikapnya itu memiliki dasar yang kokoh dan sulit untuk dibantah atau dilemahkan.untuk mencapai kemampun bersikap adil ini, seseorang dituntut untuk memiliki kemempuan yang baik dalam memahami sebuah objek. dia harus memiliki logika berfikir yang sehat. orang yang ligika pikirannya telah rusak akan sulit bersikap adil lebih-lebih bertanggung jawab pada dirinya dan orang lain. demikian juga orang yang tidak memiliki kemempuan berlogika yang sehat, maka dirinya akan sulit untuk ber perilaku adil.
Dari penjelasan diatas, kita bisa menarik benang merah tentang sifat-sifat apa saja yang terkait dengan pembangunan karakter adil alah sebagai berikut:
1.      Arah hidup 83
2.      Tanggung jawab 90
3.      Latihan-latihan 96
a)      meletakkan sesuatu pada tempatnya 96
b)      membacakan cerita 99
4.      Sportif  100
5.      Sikap Hormat 103
6.      Integritas 107
7.      Ketaatan
8.      Amanah
jika sifat baik ini tumbuh dalam diri anak, karakter adil akan mudah terbangun, atau bahkan dengan sendirinya akan terbangaun.
PENDIDIKAN KE LIMA
Kisah-Kisah Pembangunan Jiwa
Untuk menumbuhkan karakter positif pada anak, orang tua perlu mengenalkan kepada meraka tokoh-tokoh atau pahlawan-pahlawan yang bisa mereka jadikan idola. didalam buku ini di jelaskan beberapa judul-judul cerita yang di suguhkan oleh penulis buku ini di antaranya adalah sebagai barikut:
1.      Jika Matahari di Tangan Kananku dan Renbulan di Tangan Kiriku 118
2.      Dialog Dua Kesatria 119
3.      Mengabdi Untuk Kebenaran 123
4.      Hasan dan Seorang budak 125
5.      Harga Sebuah Integrasi 126
6.      Orang yang Paling Dermawan 128
7.      Persaingan Abu Bakar dan Umar 129
8.      Sederhana adalah Baju Kebesaran Umar 131
9.      Raja dan Rakyat Tak Ada Bedanya 132
10.  Aku Malu Allah, Melihatku Melarikan Diri 134
11.  Khalifah Berlari di Sisi Utusan 135
12.  Keuntungan Seribu Kali Lipat 138
13.  Salahuddin dan Ibu yang Menangis 140
14.  Menghormati Tamu 142
15.  Menahan Marah143
16.  Antara Percaya Diri dan Mender 145
17.  Karakter Pencari Ilmu 146
Pendidikan karakter menjadi suatu sistem di suatuan pendidikan, yang terintegrasi di dalam proses pembelajaran, kegiatan keseharian disekolah, termasuk kegiatan kurikuler dan atau ekstra kurikuler. Banyak sekolah yang sudah mengembangkan pendidikan karakter dengan sukses dan ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. pendidikan berkarakter muncul karena ditengarai pendidikan di indonesia telah kehilangan karakter, Indikasi krusial tersebut menunjukkan bahwa dekadensi moral di indonesia sudah dikatakan parah, hal ini dikarenakan  diantaranya: 1)  semakin degredasinya kerakter generasi muda. 2) lunturnya budaya nasional. 3) semakin terpuruknya kehidupan berbangsa dan bernegara. 4) kurang terakomodasinya pendidikan karakter bangsa dalam pendidikan formal, non formal, dan in formal. 5) tentang era globalisas. 6) kurang efektifnya implementasi amanat undang-undang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar