Bangsaku, Dirundung Pilu
Oleh; Mohammad Ali
“Takkan bahagia suatu bangsa apabila dia tidak biasa memenuhi kebutuhannya sendiri” Muhammad Al-Gazali
Dengan zaman yang semakin maju, begitu mudahnya dalam kehidupan melaksanakan suatu aktivitas kehidupan, baik dari kebutuhan pokok hingga ke kebutuhan tersier. Adakah terbesit dalam diri untuk berfikir tentang nomena yang terkandung dalam zaman modern ini, kita Cuma asyik-asyik menikmati tampa ingin tau dan mengkaji tentang hal positif dan nigatif dalam zaman modern pada saat sekarang ini. kalau kita manukil kata-kata dalam fiqih “ suatu perkara akan di hukumi haram atau wajib apa bila kita mengetahui tentang maslahat dan mudorat dari suatu perkara itu.
Apa bangsa ini akan menjadi bangsa yang sejah tera apabila manusia tidak mau untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik dari pada kehidupan sebelumnya, dengan berandaskan hukum agama dan negara, suatu bangsa haruslah patuh terhadap hukum-hukum dalam kehidupan baik itu hukum negara ataupun hukum tradisi, dan juga bertanggung jawab untuk menjaga kemaslahatan bersama dan melestarikan bumi ini, karena manusia mempunyai martabat tinggi di dunia ini yaitu sebagai kholifa fil arddli.
bumi pertiwi kaya akan sumber daya alam tetapi kenapa masih banyak kemiskinan dan bahkan yang baru-baru ini begitu bergantungnya bangsa ini sehingga dalam masalah bahan pokok masih impor dari luar negri, seakan-akan bangsa ini miskin dan bahkan seakan-akan lebih elit dari bangsa lain.
begitu suburnya tanah negri ini seandainya bangsa ini pinter dalam mengelolah dan mengefisien kebutuhan pokok niscaya bangsa ini akan sejahtera dan bebas dari kemiskinan dan penganggura, jangan salahkan bangsa ini kalau banyak terjadi kriminal dimana-mana, begitu banya kriminal yang terjadi seperti di korang jawa pos (6/2) seorang remaja mencuri kas masjid dengan uang didalam Rp 26.000 dengan alasan tidak punya uang untuk makan dan ngamen tidak dapat sama sekali. sungguh empati kalau seandainya ini jadi pada diri kita, seandainya pemerintah pinter dalam mencari inisiatif dalam menanggulangi kemiskinan dan pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja yang memadai sehingga negara ini akan berkurang kemiskinan dan pengangguran di negara ini.
pemerintah lebih memirkinkan elit masyarakat sehingga hukum di negri ini lemah dan bahkan terjadi distorsi pemahaman yang salah di benarkan dan yang benar di salahkan sehingga hukum yang ada seakan-akan hanya berlaku kepada orang bawah sementara bagi kaum elit seakan-akan bagai rambu lalulintas, diaskriminasi hukum yang seperti ini harus di antisipasi agar kedepan hukum bangsa ini adil tidak memihak pada kaum elit maupun kaum minoritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar